Tanamkan Bangga Indonesia melalui Belajar Bahasa Inggris

FBS, KARANGMALANG – 221 orang anak dari berbagai usia mengikuti program ”English for Holiday EFH 2018” yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNY. Program belajar Bahasa Inggris untuk mengisi liburan anak-anak tahun ini mengangkat tajuk ‘A Proud Indonesian’. “Kami tidak sekedar belajar Bahasa Inggris, tetapi juga menanamkan kebanggaan anak-anak pada tanah air mereka, Indonesia,” ungkap Suciati, MP.d., selaku ketua panitia.

“Program ini sudah rutin diselenggarakan setiap tahun,” kata Suciati di sela-sela penyelenggaraan program. Menurutnya, EFH sudah terselenggara lebih dari lima belas tahun. Pada periode kali ini, EFH dilaksanakan pada 2-13 Juli 2018. Sebagaimana kegiatan-kegiatan sebelumnya, kegiatan pembelajaran dipusatkan di FBS UNY. “Hanya saja, pada periode kali ini, ada tambahan aktivitas keluar area kampus,” ungkap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY tersebut. EFH dikemas sebagai pembelajaran yang menarik. Inilah yang menyebabkan antusias peserta setiap tahun tidak pernah surut, bahkan semakin meningkat. Beberapa program yang dilaksanakan, antara lain pembelajaran kelas (classroom activities), campus grand tour, barbecue party, dan juga outbond.

Aktivitas classroom activities EFH dilaksanakan di beberapa gedung kuliah FBS UNY. Peserta dibagi menjadi 17 kelas yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Sementara itu, pada aktivitas campus grand tour, para peserta melakukan wawancara kepada beberapa pejabat UNY. Untuk peserta jenjang kelas 3 SD ke atas, para peserta mewawancarai beberapa pejabat UNY, seperti Kepala Jurusan PBI, Wakil Dekan FBS, Kepala P2B, dan juga Kepala KUIK. Pengenalan budaya asing kepada para peserta EFH dikemas menarik dalam bentuk barbecue party. Para peserta EFH berkumpul bersama-sama di taman, saling berbagi wawasan tentang budaya, sambil sajian bebakaran yang peserta olah sendiri.

Pada aktivitas “Closing Ceremony EFH 2018” yang dilaksanakan pada Jumat (13/7/2018) para peserta menampilkan kekayaan budaya dan seni Indonesia. “Kami sangat berharap program ini menjadi alternatif belajar bahasa dan pengenalan budaya asing dengan tetap menjaga identitas serta kebanggaan kita sebagai sebuah bangsa,” kata Suciati. [dby]