Pertunjukan FBS UNY Menyedot Perhatian Pengunjung Melayu Day of Yala, Thailand

FBS KARANGMALANG – Lapangan Gajah Putih (Sanam Chang Pueak), Kota Yala, Thailand Selatan malam itu, Jumat (10/2/2017), riuh oleh penonton. Tua, muda, dan anak-anak duduk berkumpul tertib . Sebuah panggung megah berdiri di sudut lapangan. Kursi berjajar rapi mulai dipenuhi pengunjung. Beberapa di antara mereka berdiri di samping lapangan. Beberapa yang lain berdiri di bangunan-bangunan yang lebih tinggi. Malam itu adalah pembukaan festival kebudayaan rumpun Melayu di kota Yala, Thailand, Melayu Day of Yala IV.

Setelah penampilan dari tuan rumah, Thailand, giliran persembahan dari Indonesia. Begitu MC menyebut “Indonesia” penonton berangsur meringsek ke pinggir panggung. Indonesia seakan menjadi daya tarik sendiri. Malam itu, Astafahur Jihaddika (mahasiswa Pendidikan Seni Tari FBS, UNY) menampilkan Tari Golek Ayun-ayun. Saat ia hendak naik panggung, para pengunjung mulai berbisik-bisik, “Cantik, cantik!”. Ternyata pesona keanggunan perempuan Jawa menjadi daya gugah tersendiri. FBS Universitas Negeri Yogyakarta malam itu tampil sebagai pembuka dari persembahan perwakilan Indonesia, sebelum penampilan Tari Saman dari para siswi MAN 4 Jakarta, yang juga disambut antusias pengunjung.

Melayu Day of Yala merupakan program tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Yala, Thailand Selatan. Program kebudayaan ini sudah yang keempat kalinya pada tahun 2017 ini. Dirancang untuk mempromosikan budaya, adat tradisional, budaya Melayu Islam di Thailand, dan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah Thailand Selatan, acara ini dihadiri beberapa negara serumpun, antara lain Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Acara yang digelar tahun ini bertambah semarak karena keikutsertaan Brunei yang pada tahun-tahun sebelumnya belum turut berpartisipasi.

Diselenggarakan selama tiga hari (10-12/2/2017) Indonesia diwakili oleh Universitas Negeri Yogyakarta, ISI Padang, MAN 4 Jakarta, IAIN Purwokerto, dan sejumlah UKM. Selain menyajikan pertunjukan kesenian, Indonesia juga menggelar pameran produk Usaha Kecil dan Menengah serta pameran pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta merupakan satu-satunya kampus yang berkesempatan menyelenggarakan pameran pendidikan. Fakultas Bahasa dan Seni yang ditunjuk untuk mewakili UNY menampilkan pusat informasi akademik serta workshop membatik yang mendapat sambutan antusias dari pengunjung pameran. “Saya suka Indonesia,” kata salah seorang pengunjung asal Brunei Darussalam sambil membuat pola batik bertuliskan “I Love Indonesia” pada selembar kain yang disediakan perwakilan UNY.

Pada malam kedua (Sabtu, 11/2/2017), FBS UNY menampilkanTari Bambu Runcing. Tari kreasi baru ini dimainkan oleh Suhari Ratmoko dan Panggung Rahmat Gumelar. Keduanya merupakan mahasiswa Pendidikan Seni Tari, FBS UNY. Lagi-lagi penampilan keduanya mampu menyedot perhatian pengunjung. Pada malam penutupan (Ahad, 12/2/2017), keduanya menampilkan Tari Beksan Wanara Yaksa yang disambut gemuruh tepuk tangan penonton, setelah beberapa pertunjukan dari sejumlah perwakilan diakhiri tanpa tepuk tangan berarti.

Tahun ini UNY mengirimkan enam orang, terdiri atas 2 orang dosen (Nuning Catur Sri Wilujeng, M.A. dan Dwi Budiyanto, M.Hum) dan tiga mahasiswa dari Pendidikan Seni Tari (Astafahur Jihaddika, Suhari Ratmoko, Panggung Rahmat Gumelar) dan satu mahasiswa Pendidikan Kriya (Ashifa Khonita). “Ini ikhtiar kita untuk mengokohkan hubungan budaya serumpun, selain juga keinginan kita untuk memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia serta tentu saja memperkenalkan Universitas Negeri Yogyakarta pada masyarakat Thailand Selatan. Kebetulan beberapa warga Thailand Selatan ada yang kuliah di UNY,” jelas Nuning Catur Sri Wilujeng, selaku Koordinator Kerjasama dan Humas FBS UNY. [dby]