Indonesia
English
Yogyakarta - International Symposium of Language and Art Education (iSOLA) 2024, yang berlangsung selama seminggu penuh dari tanggal 18 hingga 24 Agustus 2024, telah sukses digelar. Kegiatan bergengsi ini diinisiasi oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama dengan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Symposium ini dihadiri oleh berbagai institusi ternama, termasuk Universiti Teknologi MARA (UiTM) Selangor, Galeri Seni Syah Alam Selangor, Universiti Malaya, Universiti Malaysia Sarawak, Universiti Pendidikan Sultan Idris, UiTM Sarawak, Sekolah Seni Malaysia, dan UPI.
Acara pembukaan yang digelar pada Selasa pagi, 20 Agustus 2024, bertempat di Gedung Suryamentaram, ruang Cine Club Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY. Opening Ceremony tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha (RKSIU) UNY, Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.
Setelah acara pembukaan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech dari beberapa pembicara utama, yakni Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, S.Pd., M.Pd., Ph.D. dari UNY, Prof. Dr. Sharipah Ruzaina Binti Syed Aris dari UiTM, dan Profesor Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. dari UPI.
Pada hari yang sama, berlangsung juga Paralel Session yang terbagi menjadi 5 room, masing-masing diikuti oleh sekitar 10 pemakalah dari berbagai instansi di Indonesia dan Malaysia. Dalam sesi ini, para pemakalah mempresentasikan hasil penelitian dan artikel ilmiah mereka.
Tidak hanya fokus pada diskusi akademik, iSOLA 2024 juga menyuguhkan berbagai rangkaian acara menarik lainnya, seperti Guided tour to the iSOLA 2024 Cultural & Arts Educational Carnival, Educational Cultural Night, Knowledge Sharing Session, Cross Cultural Workshop Session, serta iSOLA 2024 Dinner & Closing Ceremony.
Pada Closing Ceremony, Malaysia memperkenalkan budaya melayu. Mahasiswa UiTM menyajikan beberapa tarian melayu, serta parade pakaian khas dari 9 wilayah kesultanan Malaysia. Adapun tim Malaysia menggunakan baju kurung Melayu, dan tim Indonesia menggunakan kebaya dan gagrak Jogja.
Selain kegiatan yang berlangsung di kampus UNY, para peserta iSOLA dari Malaysia juga menyempatkan diri menikmati wisata alam dan budaya di Yogyakarta, termasuk menyaksikan Ramayana Ballet dan mengunjungi Candi Borobudur.
Symposium ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu dan budaya, tetapi juga mempererat hubungan kerjasama antar institusi pendidikan di Indonesia dan Malaysia. (Spdn)
