Student Exchange ke Fontys 2016 (1)

FBS-Karangmalang. Mahasiswa Student Exchange to Fontys 2016 tiba di bandara Udara Schipol, Amsterdam setelah melalui perjalanan selama 18 jam. Pagi itu menunjukkan pukul 06.10 waktu setempat dengan cuaca yang sangat dingin dan tidak mengurangi salam hangat salah satu staff Fontys yang telah menjemput mahasiswa Student Exchange di bandara. Setelah semua barang bawaan masuk ke dalam mobil, mahasiswa Student Exchange menuju ke Zaanse Schans. Zaanse Schans merupakan salah satu pusat wisata kincir angin terbesar yang terletak di kota Zaandam, 40 menit dari Amsterdam dengan mobil. Terdapat 10 kincir angin yang masih berfungsi dengan baik. Salah satu kincir angin yang dimasuki oleh rombongan, memperlihatkan bagaimana kincir angin meproduksi pigmen cat dalam bentuk serbuk yang dibuat dari batu kapur.

Setelah itu, mahasiswa mengunjungi sebuah toko keju yang memproduksi keju yang dapat disaksikan oleh pengunjung secara langsung. Terdapat beberapa varian rasa keju khas dari negeri kincir angin seperti Gouda Cheese, Spicy Cheese, Herbs&Garlic Cheese, Fenugreek Cheese, dan masih banyak lagi. Pengunjung diperbolehkan mencicipi keju yang telah disediakan oleh pemilik toko. Toko tersebut tidak hanya menjual keju, namun juga memproduksi dan menjual berbagai coklat, waffle, dan permen dengan varian rasa yang bermacam-macam.

Pada hari kedua, mahasiswa Student Exchange mengayuh sepeda mereka menuju Fontys Applied Science University yang terletak di pinggir kota Tilburg. Sepeda telah menjadi sarana transportasi utama para pelajar di negeri Oranje ini. Selain ramah lingkungan, masyarakat juga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk berkendara dengan transportasi pribadi atau transportasi umum lainnya. Pada hari pertama mahasiswa Student Exchange bersepeda ke kampus, housefam mendampingi rombongan dan menjelaskan beberapa tanda lalu lintas, dan memperkenalkan para mahasiswa dengan beberapa tempat yang harus dikunjungi selama berada di Belanda.Terdapat beberapa tanda lalu lintas untuk pejalan kaki, pengendara mobil, dan pengendara sepeda motor yang berbeda.

Beberapa staff dan dosen di Fontys menyambut dengan ramah para mahasiswa Student Exchange dan memberikan tour kecil seputar fasilitas kampus. Susunan kursi ditata sedemikian rupa untuk menciptakan suasana belajar yang efektif untuk berdiskuasi antarmahasiswa. Tiap program studi memiliki warna gedung kuliah yang berbeda-beda. Program studi yang berlokasi di Fontys, Tilburg antara lain adalah Academy for Circus and Performance Art, Conservatory, International Lifestyle Studies, Dance Academy, International Event, Music and Entertainment Studies, dan Digital Business Concepts. Selain program studi tersebut, masih banyak lagi program studi Fontys University yang terdapat di kota lain, seperti Venlo, Sittard dan Eindhoven.

Suasana kelas yang jarang ditemui pada Universitas di Indonesia langsung dirasakan oleh para mahasiswa Student Exchange dalam kelas pertama mereka, yaitu Professional Skills. Ruang teori pagi itu terasa lebih aktif dan interaktif karena terdapat diskusi yang berjalan lancar baik antar mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen dengan topik Communication and Conversation In and Outside the Classroom. Student centered learning selalu diterapkan di setiap kelas untuk melatih kreativitas dan daya pikir kritis mahasiswa. Mahasiswa sangat aktif dan spontan dalam menyampaikan pendapat dan kesulitan mereka dalam memahami pelajaran tanpa merasa sungkan ataupun takut. Selain itu, dosen juga memiliki persiapan yang sangat matang dalam memberikan aktifitas selama kelas berlangsung. Lecturing, reviewing dan brainstorming disampaikan untuk membuka perkuliahan selama kurang lebih 30 menit. Dosen menyediakan waktu selama 60 menit bagi mahasiswa untuk berdikusi dan memperdalam materi. Semua mahasiswa terlihat sangat sibuk mengakses berbagai sumber pembelajaran dan mendikusikannya dengan rekan mahasiswa lainnya.

Keesokan harinya, mahasiswa Student Exchange berkesempatan untuk mengunjungi Sekolah Dasar yang terletak di Waterput, Goirle, yaitu Basisschool De Bron. Sekolah ini memiliki 8 tingkatan, dimulai dari dua kelas dasar, dan kelas 3 sampai dengan kelas 8. Pagi itu, Basis school De Bron mengadakan Opening of Children’s Book Week dalam rangka memperingati hari Baca Buku. Para mahasiswa Fontys yang sedang melaksanakan internship di sekolah tersebut, menampilkan drama pendek yang terinspirasi dari cerita anak yang cukup populer, Red Riding Hood, untuk memotivasi para siswa dalam membaca buku. Para siswa sangat antusias dengan penampilan para mahasiswa Fontys. Semua anak ikut menari dan menyanyi bersama di aula utama sekolah.

Mahasiswa Student Exchange diberikan waktu untuk melihat dan mengobservasi system pendidikan yang berlaku di sekolah tersebut. Banyak hal baru yang didapatkan ketika observasi berlangsung, seperti strategi guru dalam memfasilitasi siswa yang memiliki “kebutuhan khusus”, para guru juga memiliki asisten untuk mendampingi para siswa di luar kelas dengan menyediakan kegiatan khusus bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih maupun kurang dari siswa yang berada pada tingkatan yang sama. Fasilitas sekolah yang disediakan juga sangat lengkap, mulai dari toilet khusus anak, sampai dengan dapur kecil yang ada di setiap kelas.

Setelah istirahat pertama selesai, mahasiswa FBS Universitas Negeri Yogyakarta menyampaikan presentasi selama 20 menit tentang Indonesia dan batik di tiga kelas yang berbeda. Kelompok mahasiswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar Indonesia pada umumnya. Respon para siswa sangat tidak terduga. Hampir semua siswa mengajukan lebih dari dua pertanyaan. Observasi dan presentasi berakhir pada pukul 16.00 waktu setempat. (Permata Salsabila dan Salvi Hidayah)