Pesona Mae Jo University di Chiang Mai

FBS-Karangmalang. Chiang Mai ( 3/9/2016). Mae Jo University (MJU) merupakan salah satu universitas negeri yang terletak di bagian utara Thailand yang mempunyai cikal bakal dari secondary school. Universitas ini memberi prioritas dalam bidang budi daya pertanian, perkebunan, dan perikanan. Tidak mengherankan lahan yang luas di kampus ini terlihat laksana Kebun Raya buah-buahan dan perikanan. Selain kampus dan lahan yang luas, MJU juga mempunyai museum sejarah berdirinya MJU yang terletak di MaeJo Tourism Development Center. Beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga ditawarkan oleh MJU ini, di antaranya adalah menjadi Cowboy.

Beruntung sekali mahasiswa FBS yang mengikuti Students Exchange Thailand 2016 (SE Thailand 2016) mempunyai kesempatan untuk berkunjung ke MJU dan Chiang Mai  selama 3 hari (2/9/2016-4/9/2016). Mahasiswa FBS dapat melihat kedisiplinan dan kerja keras yang diterapkan di MJU. Mahasiswa tahun pertama wajib tinggal di asrama universitas dan mengenakan seragam setiap kali keluar asrama, walaupun hanya untuk makan di kantin. Motto MJU hard work never kills anyone sangat terasa implementasinya. Pada tahun pertama, mahasiswa baru akan mengenakan seragam putih dan hitam selama satu tahun. Mereka akan pergi secara berkelompok dari satu gedung ke gedung lainnya dengan berbaris, jika mereka bertemu mahasiswa senior, dosen, dan patung yang sangat dihormati di sana mereka akan mengucapkan “sawadikha atau sawadikhap”, menunduk, dan menempelkan kedua tangannya sejajar dengan dada mereka.

Kedisiplinan juga terlihat ketika para mahasiswa selesai makan di kantin. Piring kotor akan diletakkan di tempat piring kotor, idak ditinggal di meja. Beruntung ada 1 kantin yang menyediakan halal food, sehingga mahasiswa muslim pada umumnya sangat terbantu dengan kantin ini.

Mahasiswa FBS UNY juga berkesempatan ikut berinteraksi di kelas bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pilihan minor di MJU ini. Mahasiswa MJU yang berjumlah 13 mahasiswa tersebut berasal dari berbagai jurusan/ fakultas yang berbeda. Mereka yang  mengambil mata kuliah bahasa Indonesia ini mempunyai nama Indonesia yang diberikan oleh dosennya, yaitu Ajarn (guru/ dosen) Siriporn Maneechukate. Siriporn merupakan satu-satunya dosen bahasa Indonesia di MJU ini. Mahasiswa MJU sangat antusias dan aktif bertanya pada mahasiswa FBS UNY. Pertemuan yang hanya beberapa jam ini telah membuahkan persahabatan antarmahasiswa dua negara. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa FBS UNY juga berkenalan dengan ibu Eka Yuliyanti, salah satu dosen bahasa Indonesia yang dikirimkan oleh Pusat Bahasa untuk mengajarkan BIPA di Thailand ini. Dosen BIPA ini bertugas bulan Agustus-November 2016.

Selain berkunjung ke MJU, mahasiswa SE Thailand 2016 juga memanfaatkan waktu di Chiang Mai untuk mengunjungi Wat Phrathat Doi Suthep yang terletak di bukit.Tiket seharga 30 Bath mengantarkan mereka mengagumi tempat ibadah bagi umat Buddha tersebut. Sementara orang lokal tidak perlu membeli tiket untuk memasuki bangunan megah yang penuh dengan bunga Anggrek dan pohon Sal tersebut.Selain Doi Suthep, mahasiswa FBS UNY peserta SE Thailand 2016 juga mengunjungi Royal Park Raja Preuk. Tiket masuk seharga 100 Bath terbayar dengan kenikmatan taman bunga yang luas, asri, bersih, dan keramahan petugas.

Dalam perjalanan ke Phitsanulok,  di daerah Lampang mahasiswa FBS UNY peserta SE Thailand 2016 menikmati pertunjukan gajah di arena reservasi gajah di Thailand. Penampilan gajah sangat memukau pengunjung yang terdiri dari wisatawan manca dan juga wisatawan lokal. Tiket masuk lumayan mahal untuk kantong mahasiswa, yaitu 200 Bath, namun kepuasan memberi makan gajah setelah mereka selesai menunjukkan kepintarannya terbayar sudah. Tidak mengherankan jika orang Prancis memakai gajah untuk peribahasa yang menggambarkan “orang pintar seperti gajah”.

Selain universitas-universitas dan lahan pertanian, Chiang Mai juga menawarkan surga belanja murah yang dapat menguras dompet. Night Bazaar, Saturday Market (Wui Lai Market),  dan  Walking Street benar-benar mampu membuat koper beranak pinak jika pengunjung tidak mengendalikan diri dalam berbelanja. (DILA, ELI, &FITRI)