Kuliah di Universitas Naresuan

FBS-Karangmalang. Sejak hari pertama mahasiswa FBS UNY tiba di Phitsanulok, pesona Universitas Naresuan sudah mulai bisa dirasakan. Berawal dari keramahan dan kesabaran staff yang membantu mengantarkan mahasiswa FBS UNY ke dormitory, hingga menemani mahasiswa FBS UNY di pagi hari untuk menunggu shuttle bus Universitas Naresuan di titik yang telah ditentukan. Sebelum menghadiri upacara pembukaan, mahasiswa FBS UNY diantar ke kantin untuk membeli makanan halal sebagai sarapan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mayoritas penduduk Phitsanulok adalah penganut Buddha sehingga cukup sulit bagi mahasiswa FBS UNY untuk mendapatkan makanan halal.  Setibanya mahasiswa FBS UNY di Kantor Presiden Universitas Naresuan, sambutan hangat warga kampus senantiasa membuat mahasiswa FBS UNY kagum. Mulai dari satpam, staf, mahasiswa, dan dosen menerima kedatangan mahasiswa FBS UNY dengan senyum hangat nan ramah. Setelah upacara pembukaan yang berisi sambutan, perkenalan, dan pertukaran suvenir, mahasiswa FBS UNY diperkenalkan lebih jauh dengan mahasiswa Universitas Naresuan yang akan menemani selama tinggal di Phitsanulok. Mereka biasa disebut buddy yang dalam bahasa Indonesia berarti teman. Satu mahasiswa dari FBS UNY ditemani oleh satu orang buddy dari Universitas Naresuan.

Setelah upacara pembukaan usai, para buddy dan staf mengantar mahasiswa FBS UNY berkeliling kampus untuk melihat beberapa gedung yang akan digunakan untuk belajar dan memperkenalkan beberapa fasilitas yang ada di Universitas Naresuan.  Universitas Naresuan memiliki banyak fakultas dan institut, yaitu Faculty of Allied Health Sciences, Faculty of Medicine, Faculty of Public Health, Faculty of Dentistry, Faculty of Nursing, Faculty of Medical Science, Faculty of Pharmaceutical Sciences, Faculty of Agriculture, Nature Resources and Environment, Faculty of Science, The Institute  of Fundamental Study, Faculty of Architecture, School of Renewable Technology, Faculty of Engineering, School of Logistic and Supply Chain, Faculty of Business, Economics and Communication, Faculty of Social Sciences, College of ASEAN Community Studies, Faculty of Education, Faculty of Law, Faculty of Humanities, dan Naresuan University International College. Objek lain yang dikunjungi oleh mahasiswa FBS UNY selama tur kampus yaitu Monumen Raja Naresuan, gedung CITCOMS (Center for Information Technology and Communication Services), kantin, asrama baik untuk mahasiswa maupun dosen, NU square, Museum Tekstil, NU Student Affairs, NU Self Learning Acces, layanan shuttle bus dan sepeda kampus, dan masih banyak lagi.

Selama kuliah di Universitas Naresuan, mahasiswa FBS UNY berkesempatan mengikuti kelas Bahasa Inggris di Naresuan University International College, kelas  tari tradisional Thailand, kelas musik tradisional Thailand, dan mengikuti Self Learning & Self Test di gedung CITCOMS. Mahasiswa FBS UNY juga berkesempatan untuk ikut bergabung di kelas bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah minor yang diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Naresuan. Bapak Robertus Pujo Laksono selaku satu-satunya dosen BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) di Universitas Naresuan mengatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai mata kuliah minor terdiri dari 18 SKS yang bisa ditempuh mulai dari semester tiga (3). Mata kuliah bahasa Indonesia diajarkan sebanyak dua kali pertemuan selama satu minggu, dan tiap pertemuan berdurasi 90 menit. Dalam mengajar bahasa Indonesia, Dosen Pujo, sapaan akrab dari mahasiswanya, menyusun silabus atau kurikulum pembelajaran sendiri yang di adaptasi dari silabus atau kurikulum Bahasa Inggris. Materi pokok yang di ajarkan di kelas Bahasa Indonesia diarahkan menuju sektor pariwisata sehingga diharapkan dapat menarik minat mahasiswa Universitas Naresuan untuk mengenal Indonesia lebih dalam lagi. Pada hari Senin tanggal 5 September mahasiswa FBS UNY diberi kesempatan untuk ikut serta dalam kelas Bahasa Indonesia yang diampu oleh Dosen Pujo yang kala itu sedang membahas kalimat tanya. Disana mahasiswa FBS UNY ditantang untuk berkenalan didepan kelas dan membantu para mahasiswa Thailand untuk mengucapkan dan menulis kalimat tanya dengan benar. Sore itu kelas ditutup dengan foto bersama mahasiswa dan dosen dua universitas ini.

 

Selama di Universitas Naresuan, mahasiswa FBS UNY mengikuti kelas Bahasa Inggris di NUIC (Naresuan University International College) oleh dosen Prof. Dr. Usa Padgate. Materi yang diajarkan yaitu mengenai sastra seperti alliteration, epiphany, critical thinking, dan berbagai latihan yang tentunya mengasah kecepatan, ketepatan dan keuletan mahasiswa FBS UNY dalam menyelesaikan permasalahan. Metode yang digunakan Ajarn Usa cukup menarik sehingga 3 jam kuliah tak terasa berlalu begitu saja. Sangat disayangkan bahwa mahasiswa FBS UNY tidak berkesempatan untuk bergabung di kelas mahasiswa lokal maupun bergabung dengan mahasiswa internasional lainnya karena terbatasnya waktu. Mahasiswa FBS UNY hanya berkesempatan untuk berkuliah bersama mahasiswa dari Osaka International University, Jepang di kelas musik Thailand, dan tari Thailand serta mahasiswa dari Huế College of Foreign Languages di kelas Cultural and Academic Exchange dan Phitsanulok City Tour.

Di kelas tari Thailand, mahasiswa FBS UNY belajar untuk memakai “Cong Ka Ben” yaitu sejenis kain jarik yang dililitkan di pinggang seperti celana. Kain tersebut biasa digunakan pada saat menari tarian tradisional Thailand. Selanjutnya, mahasiswa FBS UNY mempelajari tarian tradisional Thailand yang cukup sederhana untuk pemula. Tarian itu biasa disebut Circle Dance karena di mainkan sambil membentuk lingkaran. Pada pertemuan selanjutnya, mahasiswa FBS UNY bersama mahasiswa dari Osaka International University, Jepang yang berjumlah 4 orang mempelajari Lawkatopmai Dance atau bamboo dance yang memang sengaja di persiapkan untuk tampil pada saat upacara perpisahan. Mahasiswa FBS UNY juga belajar bersama dengan mahasiswa dari Osaka International University, Jepang di kelas musik Thailand. Di kelas tersebut, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan instrumen yang dimainkan. Ada yang memainkan kruai (sejenis seruling), lonceng, dan juga drum tradisional (sejenis kendang). Seperti tari tradisional, kelas musik Thailand ini juga dipersiapkan untuk penampilan pada saat upacara perpisahan mengiringi tari Thailand. (Novi, Reza, Yuli, Desty)