Tanda-Tanda Kebesaran Sang Pencipta

FBS-Karangmalang. Bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu cara Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya bahwa manusia adalah makhluk dan Allah adalah Al-Kholiq Sang Pencipta. Dialah yang Maha Kuasa, Yang Maha Kuat dan Perkasa. Dusun tersebut akhirnya tertimbun tanah longsor pada Jumat (12/12/2014) sekitar pukul 17.30 WIB. Salah satu fenomena yang menarik perhatian publik adalah ada sebuah rumah yang masih utuh, dengan pekarangannya, serta keluarganya selamat dari longsoran tanah. Rumah ini menurut warga milik seorang ustadz yang setiap hari digunakan mengaji Al-Quran.  Bagi Allah, hal ini bukan merupakan perkara sulit tapi bagi manusia merupakan simbol dan tanda bahwa ini merupakan peringatan yang serius dari Allah. “Hai manusia ingatlah Allah, kembalilah kepada Al-quran,” merupakan hasil tafsir dari  tanda-tanda alam tersebut.
Fenomena serupa juga pernah terjadi saat bencana Tsunami di Aceh. Peringatan seperti ini nampaknya selalu Allah munculkan secara tiba-tiba di saat manusia mulai lalai kepada Allah sebagai pencipta, ketika manusia sedang asyik dengan dunianya dan lupa dengan akhiratnya. Mari kita bayangkan tahun 2004, peringatan itu langsung ditujukan kepada hamba-hambanya ketika gelombang tsunami yang dahsyat meluluh lantakkan wilayah yang dikenal dengan  serambi Mekkah tersebut. Sejak saat itu, kita kemudian sangat akrab dengan kosa kata baru yaitu tsunami. Ratusan ribu manusia menemui ajalnya menghadap Allah swt Sang Pencipta, ribuan rumah dan bangunan bangunan rata dengan tanah.  Inilah peringatan Allah yang paling keras yang dialami oleh rakyat Indonesia. Tapi, lagi-lagi Allah sedang menunjukkan tandatanda ilahiyah-Nya. Di antara puing-puing bangunan terlihatlah bangunan yang masih kokoh berdiri, yaitu masjid. Potret ini tidak hanya terjadi di satu tempat tapi tersebar di berbagai wilyah di Aceh. Tafsir apa lagi yang dapat kita ambil dari fenomena ini?. Tafsir lain yang mungkin dapat kita hadirkan adalah”Hai manusia, kembalilah ke Masjid, makmurkan rumah Allh tersebut, dan janganlah kalian bercerai-berai”
Tidak berselang lama, tahun 2006 kembali Allah memperingatkan kembali kepada hamban-hamba-Nya dengan bencana gempa bumi di Yogyakarta. Ribuan jiwa melayang kembali kepada Allah Sang Pencipta. Ribuah rumah dan bangunan roboh, hancur berkeping-keping.  Peristiwa ini membawa trauma tersendiri bagi warga Yogyakarta karena selama ini daerah Yogyakarta dikenal dengan wilayah yang aman dan tentram. Setelah bencana gempa bumi, peringatan secara rutin datang dari letusan gunung merapi yang secara berkala mengeluarkan isi perutnya.
Akankah kita menganggap semua bencana ini hanya sekedar gejala alam biasa atau semua ini ada keterkaitannya dengan Allah swt, bahwa ini adalah salah satu bentuk peringatan dan tanda-tanda kebesaran Allah swt? Semua berhak untuk menjawab tapi yang pasti manusia tidak berdaya dan sangat lemah berhadapan dengan gejala-gejala alam tersebut.
Sekarang,  marilah kita kembali dan senantiasa bersyukur  kepada Allah Tuhan yang telah memberikan semuanya kepada kita dengan senantiasa berusaha melakukan amal-amal yang terbaik untuk diri kita, keluarga, tetangga, bangsa, dan negara. (IA-Humas FBS)
 

Tags: