Promosikan Situs Budaya Melalui Film

FBS-karangmalang. “Sejauh ini produk Desain Komunikasi Visual dalam TAKS mahasiswa seolah terbatas pada media promosi cetak seperti poster atau pamflet. Padahal, bisa dikembangkan lebih jauh lagi seperti media audio visual.” ungkap Novida Nur M. Arif. Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa yang lebih akrab dipanggil Seno ini pada tanggal 18 hingga 20 Desember 2013 lalu menggelar Pameran TAKS-nya yang bertajub Film Dokumenter Abdi Makam Kotagede. Pameran yang dilaksanakan di Museum Pendidikan Indonesia UNY ini berupa pemutaran film Dokumenter Abdi Makam Kotagede dan beberapa film pendek lain, serta display media pendukung seperti poster, pin, mini figure dan brosur.

Seno tertarik mengangkat tema Abdi Makam Kotagede atas dasar keunikan keberadaan situs kebudayaan di Yogyakarta ini. Situs bersejarah tertua yang dibangun di Kotagede, kota pertama kerajaan Mataram Islam, menjadi tempat bersemayam pendiri dan raja-raja awal Mataram Islam. Sampai saat ini situs Makam Kotagede dan nilai-nilai yang ada di dalamnya masih tetap dijaga dan dilestarikan oleh para abdi dalem. Film dokumenter ini dirasa menjadi media yang efektif sebagai upaya mendukung keunikan dan eksistensi situs budaya Makam Kotagede.  Seno mengakui bahwa DKV di UNY lebih menekankan pada media promosi, sedangkan keahlian dalam pembuatan media audio visual didapatkannya secara autodidak. Namun Seno tidak merasa berkendala karena sebelum ini sudah pernah membuat film pendek untuk beberapa proyek.

Menurut Seno, pemilihan genre dokumenter merupakan best option untuk menyampaikan pesan yang ingin dipaparkan pada penonton secara efektif melalui teknik penceritaan bergaya feature. Tema yang diambil adalah quaintness dan acient. Seno menggunakan tone sepia dengan pengaturan kontras yang keras untuk mengesankan film yang telah lama dan kuno. Dokumenter ini berisi sejarah singkat Kotagede, informasi tentang peninggalan di makam Kotagede, tugas abdi dalem, serta kisah singkat ketua abdi dalem. Melihat materinya, film ini tergolong teaser panjang yang bertujuan memancing penonton untuk mencari tahu lebih banyak mengenai kompleks makam Kotagede maupun abdi dalemnya. (D. Wulandari/HumasFBS)