Launching Buku “Selalu Seja Begitu” di Pameran “Beautiful Books, Beautiful Pictures”

Rama, bocah kelas lima SD setiap hari selalu diantar ke sekolah oleh Om Bimo, adik bungsu Ibunya yang masih kuliah dan tinggal bersama keluarga Rama. Rama selalu beralasan setiap kali diminta untuk memakai helm. Jika pun Rama mau berhelm, beberapa saat setelah sepeda motor berjalan, Rama segera melepas helmnya.

Sabtu pagi, Rama sudah rapi dengan seragam sekolah dan tasnya. Tapi pagi itu berbeda dengan biasanya, Om Bimo tidak bisa mengantar ke Sekolah, maka akhirnya ayah Rama-lah yang mengantarnya. Namun, sebelum berangkat bersama ayahnya, Rama ketakutan. Apa yang terjadi pada Rama? Bagaimana kisah Rama setelah itu?

Potongan kisah berjudul “Semua Gara-Gara Helm” karya Aang M.M Syad itu dapat pembaca lanjutkan dengan membaca buku cerita anak berjudul “Selalu Saja Begitu” (9 Kisah dari Kolong Tangga). Selain cerita tersebut, masih ada delapan kisah menarik karya para relawan Museum Kolong Tangga.

Buku ini dapat para pembaca temukan di Pameran “Beautiful Books, Beautiful Pictures” yang dihelat di Museum Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pameran berlangsung 14-21 Mei mulai pukul 08.00 WIB.  Selasa (14/5) dalam acara pembukaan pameran, buku tersebut resmi diluncurkan.

Salah satu panitia pameran menjelaskan bahwa hasil penjualan buku cerita ini 100% akan didonasikan untuk Yayasan Damai Dunia sebagi bentuk kepedulian relawan dalam membantu mengelola Musem Anak Kolong Tangga dan menjalankan program-programnya.

Dalam pameran ini, pengunjung akan disuguhi buku cerita klasik maupun baru anak, berbagai mainan tradisional, dan tentunya akan disediakan ruang baca tersendiri bagi yang berminat. Suasana makin ceria dengan adanya pembacaan cerita harian di Stan Burung Biru oleh panitia yang terlatih. Burung Biru sendiri adalah perpustakaan yang dibangun di UNY atas kerjasama Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan Museum Kolong Tangga.

Museum Kolong Tangga sendiri merupakan museum yang terletak di gedung Taman Budaya Yogyakarta lantai 2, tepatnya di jalan Sriwedari no. 1, Yogyakarta. Museum ini masih satu kompleks dengan Taman Pintar Yogyakarta dan shopping center dan didirikan oleh Rudi Corens yang merupakan seniman keturunan Belgia. Museum ini juga bertujuan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak agar lebih mengerti tentang budaya Indonesia sendiri. (Fitri Ananda/HumasFBS)