Dekanat Angkat Bicara Soal Penganiayaan Maba SERUKER

    FBS-Karangmalang. Kabar mengejutkan berhembus dari pojok Seni Rupa dan Kerajinan. Sebuah warta beredar jika seorang maba dikeroyok oleh oknum ketika makrab Seni Rupa dan Kerajinan (SERUKER) susulan diadakan pada 31 Oktober lalu, seperti dilansir dari kompas.com.
    Sidik Citra Nurgita, mahasiswa baru jurusan Seni Kerajinan, mengaku didorong lalu dipukuli. Kejadian ini berangkat dari pernyataan sang pelaku ketika “menawarinya” minuman. Dengan membawa almamater sekolah Sidik, sentilan tadi berhasil membuat pemuda yang tak bisa mengikuti makrab (21/9) karena lomba ini naik pitam. Umpatan dikeluarkan sebagai balasan. Tak ayal, oknum yang merasa tak terima memukul Sidik dari belakang (masih dari kompas.com).
    Bersama Rakhmat Supriyono, Kepala Sekolah SMK 3 Kasihan, Bantul—tempat Sidik pernah menimba ilmu, dia berangkat melapor ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan Jateng-DIY. Budhi Masthuri, Ketua ORI Jateng-DIY, menyatakan bahwa segala bentuk penganiayaan adalah domain kepolisian dan seharusnya kesana lah Sidik melapor.
    Sementara dari pihak Dekanat FBS, Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. selaku Wakil Dekan  di bidang kemahasiswaan (WD III), menerangkan bahwa pihak Dekanat FBS telah mempertemukan Sidik, pihak Jurusan Seni Rupa, Kepala Sekolah SMK 3, dan panitia makrab SERUKER pada Jumat sore (1/11) dan bermuara pada penyelesaian masalah secara damai. Dari pertemuan yang merunutkan kronologi kejadian penganiayaan tersebut, Kun berujar jika Sidik mengakui bahwa Ketua HIMA SERUKER lah yang menyelamatkannya dari pemukulan.
    “Kejadian ini akan menjadi perhatian dan tentu saja pertimbangan untuk dasar evaluasi ke depan. Untuk Mas Sidik, tentu akan kami lindungi,” pungkas Kun via sms kepada reporter Suara Ungu. (Nunggal/HumasFBS)